Pemuda Di Warna-warni Thalabul ‘Ilmi

Judul: Pemuda Di Warna-warni Thalabul ‘Ilmi
Penulis: Abu Nashim Mukhtar Iben Rifai La Firlaz
Penerbit: Toobagus Publishing
Tebal: 196 halaman, Berat: 150 gr
Fisik: 13,5 cm x 20 cm, uv, shrink, soft cover
Harga: Rp. 45.000,-

Diskon: (SKB)


Sinopsis Buku Pemuda Di Warna-warni Thalabul ‘Ilmi Toobagus Publishing

Thalabul ilmi adalah ciri khas melekat di setiap dinding semangat kaum muda pada masa Salaf. Dulu, saat Islam sedang jaya-jayanya di lintas zaman keemasan, setiap pemuda yang telah akil baligh akan menempuh perjalanan suci; Rihlah Thalabul Ilmi.
Thalabul Ilmi adalah lukisan indah tentang tekad membaja dan cita-cita mulia untuk mengumpulkan ilmu-ilmu akhirat yang terserak di berbagai majelis ilmu dari sekian banyak guru dan syaikh. Dihiasi oleh perasaan berlapis penuh warna-warni. Suka duka, ancaman dan bahaya juga rindu yang membelenggu bagai pintalan yang setiap kali diuraikan justru rindu semakin kuat mengikat.
Sejarah telah berkisah untuk kita, akhi fillah!
Tiada hari tanpa thalabul ilmi. Inilah motto dan spirit muda kita. Catatan-catatan kecil yang terangkum dalam buku ini hanyalah sepercik mutiara dari lautan kekayaan sebuah khazanah thalabul ilmi.
Moga-moga catatan ringan ini menjadi sumber inspirasi untuk kaum muda Islam untuk berlomba dan berkejaran dengan waktu demi sebuah derajat mulia di sisi Allah. Derajat hakiki, menjadi hamba yang mencintai dan dicintai Allah.
Allahu Akbar! Allahu Akbar.
Salam Thalabul Ilmi

Kawan…

Dengan kemampuan, kecerdasan dan kemauan juga tentu dengan pertolongan dari Allah, aku yakin engkau bisa menjadi seorang pembimbing agama.

Namun…

Di mana engkau sekarang ?
Ke mana engkau pergi ?
Apa lagi yang sedang engkau kejar ?

Kawan…

sedih rasanya saat mendengar tentangmu kini. Cahaya ilmu di wajahmu telah tertukar dengan gelapnya dosa. Sujud dan rukukmu yang lalu telah berubah menjadi langkah-langkah cela. Do’a dan dzikirmu telah berganti nada dan lagu.

Engkau bukan yang dahulu lagi.

Kawan…

Sekuntum surat ini aku rangkai untukmu. Moga-moga engkau teringat kembali akan tekad dan cita-citamu untuk menjadi seorang ulama, penerang umat manusia..

Sungguh do’aku selalu ada untukmu.

Tinggalkan Balasan