Tarikh Daulah Abbasiyyah – Kekhalifahan Dinasti Bani Abbasiyah
Judul: Tarikh Daulah Abbasiyyah Abbasiyah
Terjemah Kitab: Ad-Daulah Al-Abbasiyyah wa Hadharatuha
Sejarah Kekhalifahan Abbasiyah Dinasti Bani Abbas
Penerbit asli: Universitas Imam Muhammad bin Suud Al-Islamiyyah Riyadh Saudi Arabia
Penerjemah: Fathul Mujib
Penerbit: Hikmah Ahlus Sunnah (HAS)
Fisik : 13,5 cm x 20,5 cm, uv, soft cover,
Tebal: 230 halaman; Berat: 320 gram
Disc: (SKB)
Harga: Rp 35.000
Harga Di sini: Rp. 28.000
Sinopsis Buku Tarikh Daulah Abbasiyyah
“Dan masa (kekuasan dan kehancuran) itu akan kami pergilirkan di antara manusia.” (QS. Ali Imran: 140)
Pada seperempat pertama dari abad kedua Hijriyyah, kekuasaan kekhalifahan Bani Umayyah mulai melemah. Di saat itu pulalah Bani Abbas mulai membangun kekuatan mereka. Proses perebutan kekuasaan berakhir dengan runtuhnya kekhalifahan Daulah Umawiyyah dan berdirinya kekhalifahan Daulah Abbasiyyah pada tahun 132 H / 750.
Masa pemerintahan para khalifah dari Daulah Abbasiyyah, merentang panjang selama 5 abad, sebelum akhirnya runtuh pula akibat serbuan tentara Mongol.
Demikianlah, sebuah sunnatullah yang berlaku atas hamba-hambaNya. Kekuasaan itu Allah gilirkan di antara manusia. Sebagai sebuah ketetapan dari Al Amin Al Hakim, yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Buku ini mengupas sejarah tentang berdirinya Daulah Abbasiyyah, dengan berbagai macam intrik yang terjadi ketika berlangsungnya pergulatan dengan Bani Umayyah. Dilanjutkan dengan menceritakan para khalifah Daulah Abbasiyyah hingga khalifah yang terakhir. Kiprah mereka selama memimpin umat Islam, diiringi dengan peristiwa penting yang terjadi selama masa kekuasaan mereka. Tak luput pula, dikupas berbagai kemajuan dan pencapaian dalam berbagai bidang, yang berhasil direngkuh oleh umat Islam di bawah pemerintah Daulah Abbasiyyah.
Semua peristiwa dan fakta sejarah dipaparkan dengan sebenarnya, berlandaskan pada bukti yang kuat dan riwayat yang shahihah. Semoga para pembaca dapat memetik pelajaran dari sejarah generasi umat Islam yang terdahulu, serta menjadikannya sebagai penyemangat dan penghibur dalam meniti shirathal mustaqim.