X

Kerajaan Bahrain versus Kudeta Syiah Toobagus Publishing

Judul Buku: Kerajaan Bahrain VS Kudeta Syiah
Penulis: Dr. Abdul Aziz Bin Ahmad Al Badah
Penerbit : Toobagus Publishing
Ukuran: buku besar, 17,5 cm x 25 cm, 156 halaman, berat: 350 gram
Fisik: sampul: soft cover, uv, plastic shrink, isi: kertas hvs 70 gram
Harga : Rp 70.000, Disc: (SKB) (Rp. 14.000)

Pada kesempatan ini, kami ingin memanjatkan puji syukur yang tidak terhingga kepada Allah, Pemberi nikmat tiada tara, atas terbitnya buku kami ini, Kerajaan Bahrain versus Kudeta Syiah. Sampai waktu ini, sudah tiga judul yang menginggung Syiah kami terbitkan, buku ini kemudian Syiah di Indonesia Sejarah Jaringan Pengaruh dan Sejarah Berdarah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa Duka di Negeri Palestina.

Syiah tidak pernah habis dikaji, baik untuk diketahui kemudian dihindari atau dikaji untuk diciptakannya kerukunan dan saling pengertian. Termasuk di Indonesia. MUHSIN misalnya, dibentuk agar menjadi wadah untuk saling mengerti antara sunni dan syiah. kalau sebaliknya, ada banyak lagi untuk disebutkan di sini.

Sebagai sebuah agama, Syiah jelas memiliki pengaruh. Sejarah menyaksikan bahwa Syiah berhasil melebarkan sayapnya ke banyak negeri. Hatta di negeri tauhid sendiri, Arab Saudi.

Yang harus diingat, SYiah mengajarkan kepada pemeluknya logika minoritas. Bagaimana, misalnya seseorang seharusnya menjadi warga minoritas di tengah mayoritas manusia yang beringas atau bagaimana memandang satu perkara sebagai hal yang dapat mengancam eksistensi diri dan lain sebagainya.

Di Bahrain ada kemungkinan Syiah lebih dulu datang ketimbang di negeri kita Indonesia. Orang-orang Syiah di sana pun sempat memegang pemerintahan negeri.

Satu-satunya pencurian Hajar Aswad yang dikenal dalam sejarah, misal yang lain, dilakukan oleh orang-orang Syiah dari wilayah Bahrain. Dan sudah pasti semua itu merepotkan kaum muslimin.

Menelaah buku ini, dapat memberi kita semacam cermin tentang perkembangan Syiah di salah satu negeri di Timur Tengah. Kita bisa mengaca bersama, betapa untuk menanam pengaruh dibutuhkan kesabaran, keuletan dan pasti keberanian. Dan orang-orang Syiah melakukan itu di Bahrain, yang sayangnya berhasil. Untuk menjadi besar, mereka berani mengambil resiko sambil terus mengingat sumber inspirasi mereka.

Di Indonesia pun yang sperti irtu bukan tak mampu mereka lakukan. Ada masa konsolidasi dan pembentukan opini. Ada juga masanya mengevaluasi atas segala kinerja selama ini. Ada masa-masa ketika masing-masing mereka harus bermain cantik. Sekarang, barangkali mereka sedang menggalakkan yang terakhir. Semoga hadirnya buku ini menggugah kesadaran kita tentang Syiah dengan melihat kudeta demostrasi Syiah yang melawan penguasa Kerajaan sah Bahrain. Selamat membaca buku ini.

Buku yang terkait