Syaikh Abul Hasan Al Mishri, Tokoh Hizbi Ngaku Salafi
Judul Buku: Syaikh Abul Hasan Al Mishri, Tokoh Hizbi Ngaku Salafi
Terjemah Kitab: –
Penulis: As-Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali
Penerbit : Toobagus Publishing
Ukuran: buku besar, 17,5 cm x 25 cm, 219 halaman, berat: 400 gram
Fisik: sampul: soft cover, uv, shrink, isi: kertas hvs 70 gram
Harga : Rp 70.000, Disc: (SKB) (Rp. 14.000)
Komunitas salafi tergolong ke dalam open society (masyarakat terbuka). Siapa saja dapat hadir dalam majelis-majelis pengajian mereka. Seorang intel kepolisian dapat ikut pengajian mereka, kapanpun dan dimanapun. Begitu juga seorang penyusup dari sel-sel teroris dapat pula hadir disana. Apakah tujuannya untuk membuat keonaran atau tujuan lain mereka.
Pada dasarnya, salafi adalah gerakan dakwah yang yang bersifat trans-nasional. Di Indonesia, komunitas salafi sekarang merujuk kepada ulama-ulama mereka di Timur Tengah: Arab Saudi, Yaman dan Kuwait, seperti: Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Syaikh Muqbil bin hadi Al-Wadi’i, Syaikh Muhammad bin Yahya An-Najmi, Syaikh Shalih fauzan, Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali dan lainnya. Mereka juga banyak merujuk kepada kitab-kitab Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, salah seorang ulama salafi yang pernah tinggal di Yordania.
Karena itu apa yang difatwakan para ulama mereka terkait permasalahan dakwah akan sampai ke tengah komunitas-komunitas salafi di berbagai belahan bumi ini. Diantara fatwa-fatwa mereka adalah fatwa tentang kesesatan Abul Hasan Al-Mishri.
Siapa tak kenal dengan Abul Hasan Al-Misri seorang orator ulung yang memiliki kemampuan memobilisasi masa. Seorang yang mendengarkan ucapannya akan hanyut dan seolah-olah terhipnotis olehnya. namun Apakah anda tahu siapakah sebenarnya dia dan bagaimana pergaulannya?
Dari yang semula ingin beragama seperti Salaf As-shalih, Al-Mishri justru tertarik untuk beragama seperti anggota-anggota Ikhwanul Muslimin. Ia mulai berpikir seperti Hasan Al-Banna, lalu Sayyid Qutb dan belakangan Muhammad al-Ghazali.
Oleh karena itu, Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali salah seorang Syaikh salafi di Arab Saudi, tergerak meluruskan kesalahan Al-Mishri. Setelah bertahun-tahun berusaha menyadarkanya, Syaikh Rabi’ mulai mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berisi bentahan terhadap pemikiran Al-Mishri seperti buku terjemahan yang ada di tangan pembaca sekarang ini.