Terjemah Masail Al-Jahiliyyah Syaikh Shalih Al-Fauzan

Perilaku dan Akhlak Jahiliyyah Syaikh Shalih Al-Fauzan

Terjemah Masail Al-Jahiliyyah Syaikh Shalih Al-FauzanJudul Buku: Perilaku & Akhlak Jahiliyyah
Terjemah Kitab: Syarh Masail Al-Jahiliyyah
Karya: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi
Pensyarah: Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah
Penerbit : Pustaka Sumayyah
Ukuran : 24,5 X 16 Cm, 312 halaman
Fisik : Cover ivory doff shrink plastik, isi HVS 70
Berat : 400 gram
Harga: Rp. 39.000

Diskon: (SKB)

Kadang sebagian orang mengatakan “Apa yang mendorong ditulis dan dikumpulkannya masalah-masalah kejahiliyahan, padahal masa kejahiliyahan itu telah selesai dan berhenti? Sedangkan kita adalah kaum muslimin.”

Kita katakan kepadanya, “Yang mendorong ditulis dan dikumpulkannya masalah-masalah ini, tiada lain agar waspada darinya. Bila seorang muslim telah mengetahuinya dia akan waspada darinya. Adapun jika tidak tahu dan tidak mengenalnya, terkadang terjerumus ke dalamnya. Ada penyair berkata,

Aku mengenali kejahatan bukan untuk berbuat jahat
akan tetapi untuk mengindari darinya.
Dan barangsiapa yang tidak mengenal kejahatan
dikhawatirkan terjatuh didalamnya
Ini alasan pertama.

Alasan kedua, bila engkau mengenal kejahiliyahan niscaya engkau akan mengenal keutamaan Islam, sebagaimana kata seorang penyair,
Dengan adanya lawan maka nampaklah kebaikan lawan tersebut
Dan dengan keberadaan lawannya akan nampaklah segala sesuatu

Umar bin Al-Khaththab berkata, ‘Hampir-hampir ikatan tali Islam terurai sehelai demi sehelai, bila ada orang yang tumbuh dalam Islam tidak mengenal perkara jahiliyah’.”

Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan

Daftar Isi
Masalah Ke-1: Berdoa kepada Para Wali dan Orang-orang Shalih 13
Masalah Ke-2: Orang-orang Jahiliyah Bercerai-berai di dalam Ibadah dan Agama 27
Masalah Ke-3: Mereka Menganggap bahwa Menyelisihi Pemerintah adalah Suatu Keutamaan, Sedangkan Taat dan Terikat dengannya Merupakan Suatu Kehinaan 43
Masalah Ke-4: Taklid Buta dan Bahayanya 51
Masalah Ke-5: Berhujjah dengan Kuantitas Tanpa Mau Memerhatikan Sandarannya 57
Masalah Ke-6: Berhujjah dengan yang Ada pada Pendahulu Mereka Tanpa Peduli dengan Sandarannya 60
Masalah Ke-7: Kekuatan yang Dimiliki Dijadikan Sebagai Dalil bahwa Merekalah yang Berada di Atas Kebenaran 63
Masalah Ke-8: Mereka Berdalil bahwa Apa yang Diamalkan oleh Kaum Dhuafa Bukan Merupakan Suatu Kebenaran 70
Masalah Ke-9: Mereka Meneladani dan Mengikuti Ulama Fasik dan Ahli Ibadah yang Bodoh 73
Masalah Ke-10: Mereka Menuduh Orang yang Berpegang Teguh kepada Agama dengan Kedangkalan Pemahaman dan Tidak Luas Pemikirannya 77
Masalah Ke-11 dan Ke-12: Mereka Bersandar kepada Qiyas yang Batil dan Mengingkari Qiyas yang Shahih 79
Masalah Ke-13: Mereka Bersikap Ghuluw kepada Ulama dan Orang Shalih 84
Masalah Ke-14: Menafikan Kebenaran dan Menerima Kebatilan 88
Masalah Ke-15: Tidak Mau Menerima Kebenaran dengan Alasan yang Batil 90
Masalah Ke-16: Orang-orang Yahudi Mengganti Taurat dengan Kitab-kitab Sihir 94
Masalah Ke-17: Menisbatkan Kebatilan yang Mereka Lakukan kepada Para Nabi 96
Masalah Ke-18: Penisbatan Mereka kepada Para Nabi Disertai Penyelisihan Mereka terhadap Para Nabi 98
Masalah Ke-19: Nama Baik Orang-orang Shalih Tercemar dengan Perbuatan Sebagian Orang yang Menisbatkan Dirinya kepada Mereka 100
Masalah Ke-20: Mereka Berkeyakinan bahwa Sihir dan Perdukunan Merupakan Bagian Karamah Para Wali 102
Masalah Ke-21: Ibadah Mereka kepada Allah adalah dengan Bersiul dan Bertepuk Tangan 104
Masalah Ke-22: Mereka Menjadikan Agama Sebagai Senda Gurau dan Permainan l06
Masalah Ke-23: Terlena dengan Dunia 108
Masalah Ke-24: Tidak Butuh dengan Kebenaran Apabila Kebenaran Itu Dibawa oleh Orang-orang Miskin 110
Masalah Ke-25: Mereka Berdalil untuk Menentukan Batilnya Sesuatu dengan Masuknya Terlebih Dahulu Orang-orang Lemahkedalamnya 111
Masalah Ke-26: Menyelewengkan Dalil-dalil dari Al-Kitab Setelah Mengetahuinya untuk Mencocoki Hawa Nafsu 113
Masalah Ke-27: Menyusun Kitab-kitab yang Batil Lalu Dinisbatkan kepada Allah 116
Masalah Ke-28: Menolak Kebenaran yang Datang dari Kelompok Lain 118
Masalah Ke-29: Tidak Mau Mengamalkan Perkataan Orang yang Mereka Ikuti 121
Masalah Ke-30: Lebih Mengutamakan Perpecahan dan Meninggalkan Persatuan 123
Masalah Ke-31: Permusuhan Mereka kepada Agama yang Benar dan Kecintaan Mereka kepada Agama yang Batil 125
Masalah Ke-32: Pengingkaran Mereka terhadap Kebenaran Bila Kebenaran Itu Bersama dengan Orang Selain Mereka yang Tidak Mereka Sukai 129
Masalah Ke-33: Perbuatan Mereka yang Bertentangan di dalam Penetapan dan Pengingkaran133
Masalah Ke-34: Setiap Kelompok Menganggap Dirinya Paling Benar, Sedangkan yang Lain Tidak Benar 135
Masalah Ke-35: Taqarrub (Mendekatkan Diri) kepada Allah dengan Melakukan Perbuatan yang Diharamkan 138
Masalah Ke-36: Dalam Mendekatkan Diri kepada Allah, Mereka Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang Haram 142
Masalah Ke-37: Menjadikan Ulama dan Ahli Ibadah Sebagai Sesembahan Selain Allah 145
Masalah Ke-38: Mereka Melakukan Ilhad ( Penyimpangan) di dalam Nama dan Sifat Allah 148
Masalah Ke-39: Mereka Melakukan Ilhad di dalam Nama-nama Allah 151
Masalah Ke-40: Mengingkari Keberadaan Allah 155
Masalah Ke-41: Menyifati Allah dengan Sifat yang Kurang 157
Masalah Ke-42: Syirik dalam Kekuasaan 159
Masalah Ke-43: Penentangan Mereka kepada Takdir Allah 160
Masalah Ke-44: Mereka Beralasan dengan Takdir Allah tentang Kekufuran Mereka 166
Masalah Ke-45: Mereka Beranggapan Ada Pertentangan antara Syariat Allah dengan Takdir-Nya 168
Masalah Ke-46: Mereka Menisbatkan kepada Masa dan Mencelanya ketika Terjadi Sesuatu 170
Masalah Ke-47: Mengkufuri Nikmat Allah 173
Masalah Ke-48: Mereka Mengingkari Ayat-ayat Allah Secara Menyeluruh 175
Masalah Ke-49: Pengingkaran Mereka terhadap Sebagian Ayat-ayat Allah 177
Masalah Ke-50: Penentangan Mereka terhadap Kitab-kitab yang Diturunkan kepada Para Rasul 179
Masalah Ke-51: Mereka Menyifati Al-Qur�an Sebagai Ucapan Manusia 181
Masalah Ke-52: Mereka Meniadakan Hikmah dan Perbuatan Allah 183
Masalah Ke-53: Mereka Melakukan Tipu Muslihat untuk Menggugurkan Syariat Allah 186
Masalah Ke-54: Menetapkan Kebenaran Sebagai Perantara untuk Menolaknya 189
Masalah Ke-55: Fanatik kepada Kebatilan 191
Masalah Ke-56: Mereka Menyebut Tauhid dengan Kesyirikan 193
Masalah Ke-57 dan Ke-58: Men-tahrif(Merubah) dan Memasukkan Ucapan Manusia ke dalam Kitab Allah 195
Masalah Ke-59: Menjuluki Ahlul Haq dengan Julukan yang Membuat Orang Menjauhinya 197
Masalah Ke-60 dan Ke-61: Berdusta Atas Nama Allah dan Mendustakan Kebenaran 199
Masalah Ke-62: Meminta Dukungan Penguasa untuk Melawan Ahlul Haq 202
Masalah Ke-63, Ke-64, Ke-65, Ke-66, dan Ke-67: Mereka Menuduh kepada Ahlul Haq dengan Tuduhan yang Mereka Sendiri Berlepas Diri Darinya 205
Masalah Ke-68: Mereka Memuji Diri Sendiri dengan Sesuatu yang Tidak Mereka Miliki 210
Masalah Ke-69 dan Ke-70: Menambah dan Mengurangi didalam Ibadah yang Telah Disyariatkan oleh Allah 213
Masalah Ke-71: Meninggalkan Sesuatu yang Telah Diwajibkan oleh Allah dengan Alasan Wara� (Berhati-hati) 215
Masalah Ke-72 dan Ke-73: Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Meninggalkan Kebaikan-kebaikan yang Ada Pada Rizki dan Tidak Mau Berhias (dalam Beribadah) 217
Masalah Ke-74: Menyeru Manusia kepada Kesesatan 220
Masalah Ke-75: Menyeru Manusia kepada Kekafiran dengan Ilmu 222
Masalah Ke-76: Mereka Membuat Makar yang Kuat untuk Mengokohkan Kesyirikan dan Menolak Kebenaran 224
Masalah Ke-77: Mereka Meneladani Orang yang Tidak Pantas untuk Dijadikan Teladan 226
Masalah Ke-78: Sikap Mereka yang Bertentangan di Dalam Mencintai Allah 230
Masalah Ke-79: Mereka Bersandar kepada Angan-angan yang Dusta 233
Masalah Ke-80: Mereka Bersikap Ghuluw kepada Individu Tertentu 235
Masalah Ke-81: Mereka Ghuluw terhadap Bekas-bekas Peninggalan Para Nabi 238
Masalah Ke-82: Mereka Menj adikan Perkara Tertentu Sebagai Sarana Kesyirikan 241
Masalah Ke-83: I�tikaf di Samping Kuburan 244
Masalah Ke-84: Mereka Ber-taqarrub kepada Allah dengan Menyembelih di Samping Kuburan 247
Masalah Ke-85 dan Ke-86: Penjagaan Mereka terhadap Bekas-bekas Orang yang Diagungkan249
Masalah Ke-87, Ke-88, Ke-89, dan Ke-90: Perilaku Jahiliyah yang Masih Tersisa di Sebagian Umat lni 251
Masalah ke-91: Masyarakat Mereka Berdiri di Atas Kezhaliman 255
Masalah Ke-92: Bangga dengan Selain Kebenaran atau dengan Kebenaran 257
Masalah Ke-93: Fanatisme yang Dibenci 259
Masalah Ke-94: Menyiksa Seseorang dengan Sebab Dosa Orang Lain 262
Masalah Ke-95: Mencela Seseorang dengan Kekurangan yang Ada pada Orang Lain 264
Masalah Ke-96: Mereka Bangga dengan Amalan Mereka yang Baik 265
Masalah Ke-97: Berbangga Diri dengan Intisab (Penyandaran) kepada Orang-orang yang Baik Tetapi Menyelisihi Mereka 267
Masalah Ke-98: Bangga dengan Hasil Pekerjaannya dan Merendahkan Pekerjaan Orang Lain 270
Masalah Ke-99: Mereka Memandang Dunia dengan PenuhKekaguman 272
Masalah Ke-100: Mengritik dan Usul kepada Allah 274
Masalah Ke-101: Pelecehan dan Perendahan Mereka terhadap Fakir Miskin 276
Masalah Ke-102: Menuduh Dusta kepada Orang-orang yang Beriman 278
Masalah Ke-103, Ke-104, Ke-105, Ke-106, Ke-107, dan Ke-108: Pengingkaran Mereka kepada Pokok-pokok Keimanan 280
Masalah Ke-109: Mereka Mendustakan Sebagian yang Telah Diberitakan oleh Para Rasul 281
Masalah Ke-110: Mereka Bersikap Keras kepada Para Penyeru Kebenaran 284
Masalah Ke-111: Beriman kepada Kebatilan 285
Masalah Ke-112: Mereka Lebih Mengutamakan Kekufuran daripada Keimanan 288
Masalah Ke-113: Mencampur adukkan antara Kebenaran dengan Kebatilan Agar Kebatilan Itu Diterima 289
Masalah Ke-114: Menyembunyikan Kebenaran Padahal Mengetahuinya 291
Masalah Ke-115: Berbicara tentang Allah Tanpa Dasar Ilmu 295
Masalah Ke-116: Perkataan Mereka Saling Bertentangan antara Satu dengan yang Lainnya 297
Masalah Ke-117: Mengimani Sebagian yang Diturunkan dan Tidak kepada Sebagian yang Lain 299
Masalah Ke-118: Mengimani Sebagian Rasul dan Mengkufuri Sebagian Lainnya 301
Masalah Ke-119: Berdebat dengan Tanpa llmu 303
Masalah Ke-120: Sikap Mereka yang Bertentangan dalam Mengikuti kepada Selain Mereka 305
Masalah Ke-121: Menghalangi dari Jalan Allah 307
Masalah Ke-122: Berloyalitas kepada Orang-orang Kafir 309
Masalah Ke-123, Ke-124, Ke-125, Ke-126, Ke-127, dan Ke-128: Ketergantungan Mereka kepada Perkara-perkara Khurafat 311

Tinggalkan Balasan